Gaya Komunikasi dalam Komunikasi Organisasi


Ada beberapa gaya komunikasi organisasi, yang diteliti oleh Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss, di mana komunikasi tersebut dibedakan menjadi enam model, yaitu sebagai berikut.
  1. The Controlling Style adalah gaya komunikasi mengendalikan. Ciri khas gaya ini adalah adanya kehendak untuk membatasi dan mengatur perilaku. Komunikasinya cenderung berjalan satu arah, dan cenderung memusatkan perhatian pada pengiriman pesan dibanding upaya memperoleh umpan balik.  Umumnya, pemakai komunikasi ini tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain. Mereka menggunakan kekuasaan untuk membatasi dan memaksa orang lain, mengendalikannya untuk mengikuti pandangan-pandangannya. Komunikasi semacam ini biasanya berbentuk kritik, atau persuasi kepada orang lain yang bersifat mengendalikan dan memberi contoh.
  2. The Equalitarian Style adalah gaya komunikasi dua arah yang dilandasi aspek kesamaan. Ciri khas gaya komunikasi ini adalah adanya arus komunikasi timbal balik. Komunikasi cenderung dilakukan secara terbuka. Gaya komunikasi dua arah lebih efektif dalam membina empati dan kerja sama karena pengguna komunikasi semacam ini cenderung memiliki rasa kepedulian dan mampu membina hubungan baik dengan pihak mana pun.
  3. The Structuring Style adalah gaya komunikasi berstruktur yang memanfaatkan pesan verbal guna memantapkan perintah, tanggung jawab, jadwal, dan struktur. Pengguna gaya ini cenderung ingin memengaruhi orang lain dengan cara berbagi informasi mengenai budaya dan tata tertib yang berlaku dalam organisasi tersebut.
  4. The Dynamic Style adalah gaya komunikasi yang dinamis dan agresif, biasanya digunakan oleh juru kampanye, marketing, dan sales. Komunikasi semacam ini bertujuan menstimulasi, merangsang, dan memengaruhi orang lain untuk melakukan suatu tindakan. Gaya komunikasi ini sangat berorientasi pada tindakan sehingga tepat digunakan dalam kondisi kritis.
  5. The Relinguishing Style adalah gaya komunikasi dengan kecenderungan memberi saran, masukan, pendapat, dan gagasan kepada orang lain. Gaya ini menjauhi cara-cara memerintah dan membatasi walaupun pengirim pesan mungkin saja memiliki posisi yang memungkinkan untuk memerintah dan mengontrol.
  6. The Withdrawal Style adalah gaya komunikasi yang menghindari keterlibatan dalam persoalan. Penyebab seseorang menggunakan gaya komunikasi ini bisa jadi karena masalah pribadi, atau ketidaksiapan dalam komitmen maupun konsekuensi. Ciri khas gaya ini adalah menghindari masalah, bukan menyelesaikan masalah. Karena itu, gaya komunikasi semacam ini dinilai tidak layak diterapkan dalam sebuah organisasi.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment